Tendangan si Madun, Sinetron galau di Indonesia. Pasti kedengarannya agak aneh, kenapa harus madun. Padahal banyak sinetron drama cinta mendayu-dayu yang menguras perasaan (terutama air mata ibu-ibu) penonton.
Sebelumnya biar admin ceritain dulu sinopsis singkat cerita Tendangan si Madun (admin tahu soalnya ponakan pada sering nonton, sehingga tahu dikit-dikit lah).
Tersebut seorang anak bernama Madun (Yusuf Mahardika Putra Lintang) sangat suka bermain sepak bola, tetapi ayahnya (Asrul Dahlan) tidak mendukungnya karena mengharapkan madun menjadi seorang ustad, tapi biar begitu ibunya (safira) mendukungnya. Madun juga mempunyai saingan bernama martin (Baron Yusuf) anak dari Udin (Udin Nganga), orang terkaya dikampungnya. Tapi martin suka curang, menghalalkan segala cara untuk menang. Selain martin , madun juga mempunyai saingan lainnya yaitu Rizal (Rizal Pamungkas). Sinetron ini juga didukung oleh bintang lain seperti Louise Anastasya sebagai Ibu Aisyah, Bahkan aktris kawakan seperti meriam belina yang memerankan nenek madun.
Madun dan teman-temannya juga mempunyai jurus andalan seperti tendangan macan ngamuk, full power, bayangan, marah, sangat marah dan lain-lain. Karena hebatnya jurus madun dan teman-temannya sehingga di sinetron ini kerap menayangkan parodi karakter animasi/ tokoh terkenal baik dari dalam maupun luar negeri. Kalau dari luar negeri seperti naruto, karakter game tekken, karakter street fighter, cat woman, bruce lee, jet lie dan lain-lain. Sedangkan dari dalam negeri diparodikan karakter wiro sableng beserta gurunya sinto gendeng, gatotkaca, dan lain-lain.
Inilah alasan admin sebut ini sinetron galau! Sinetron ini menayangkan betapa 'hebatnya' sepakbola indonesia agak berlebihan, mungkin wajar namanya juga cerita. Tapi kalau dibandingkan pas indonesia VS bahrain, berasa galaunya he he he
Ada bagusnya juga sih madun cs di gambarkan hebat begitu. Siapa tahu bisa memotivasi anak indonesia supaya lebih berusaha meningkatkan skillnya supaya bisa seperti itu, ya kan! Mending kita doain aja, amiiin.....
0 komentar:
Posting Komentar
Kalo udah baca, komentar untuk perbaikan tulisan