Alhamdulillah (Part 1)

Apa yang sebenarnya kita cari dalam hidup ini ?
Kita hidup di desa merindukan kota,
Kita hidup di kota merindukan desa.
Jika kemarau, kita bertanya "kapan hujan?"
Saat musim hujan datang, kita bertanya "kapan kemarau?"
Diam di rumah ingin sekali untuk pergi,
Setelah pergi inginnya pulang ke rumah lagi.
Saat memiliki waktu tenang, kita sibuk mencari keramaian,
Saat waktu sedang ramai, kita cari ketenangan.
Ketika masih lajang, mengeluh ingin menikah.
Sudah berkeluarga, mengeluh belum punya anak.
Setelah punya anak, mengeluh betapa beratnya biaya hidup juga pendidikan.
Sahabat, disadari atau tidak, ternyata... Sesuatu itu tampak indah karena belum kita miliki.
Kapankah kebahagiaan didapatkan jika kita hanya selalu memikirkan apa yang belum ada,juga mengabaikan apa yang sudah kita miliki?
Maka, jadilah pribadi yang selalu bersyukur, sahabat. 
Mungkinkah selembar daun yang kecil dapat menutupi bumi yang luas ini.?
Menutupi telapak tangan saja sulit.
Tapi, jika daun kecil ini menempel di mata kita, maka tertutuplah "BUMI" dengan daun.
Begitu juga bila hati ditutupi pikiran buruk sekecil apa pun, maka kita akan melihat keburukan dimana-mana, bahkan bumi ini pun akan tampak buruk.
Janganlah menutup mata kita, walaupun hanya dengan daun yang kecil.
Janganlah pula menutupi hati kita dengan sebuah pikiran buruk, walau hanya seujung kuku.
Syukurilah apa yang sudah kita miliki, sebagai modal untuk memuliakan-Nya.
Karena hidup adalah waktu yang dipinjamkan, pun harta adalah berkat yang dipercayakan.
Tentunya semua itu kelak akan di mintai pertanggungjawaban.
Jadi, bersyukurlah atas nafas yang masih kita miliki.
Bersyukurlah atas keluarga yang kita miliki.
Bersyukurlah atas apa yang kita miliki saat ini.
Dan selalulah bersyukur dalam segala hal.
Semangat pagi, semoga hari ini penuh dengan keberkahan. Pun semoga kita selalu semangat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Aamiin.

(Anonim)

©PUAD CORPORATION 2016