Di kala matahari mulai menghangatkan bumi
Kau genjot kendaraan tanpa bensinmu dengan irama yang khas
Kicau burung selalu jadi backing vocalmu
Embun pagi mulai menetes dari stomata tubuhmu
Kau sebut itu fitnes alamiah
Demi menuju bangunan yang disebut sekolah
Bangunan yang masih sepi
Hanya demi prinsip 'pembelajaran dengan tindakan'
Saat membagi ilmu...
Kau mulai dengan sapaan khasmu
Kau bagikan ilmumu dengan suara lembutmu
Tanpa lelah kau goyangkan tanganmu di papan hitam putih
Ekor matamu beredar menyapu semua ruangan
Untuk memastikan tidak ada tanda tanya di dahi kami
Selalu kau lakukan semua itu tanpa lelah setiap hari
Kini, tidak sia-sia embun pagimu
pria berdasi menyebut namamu dan mencium tanganmu
Meskipun...
Kadang salah satu anakmu amnesia mendadak
Memandangmu dengan tatapan kosong padamu
kau berikan senyum termanismu
dan anakmu itu tanpa ekspresi
tanpa isyarat
tanpa aksara
tanpa wicara
melesat melebihi kilat menjauh dari sosok tuamu
Kau bilang tidak apa-apa
Dengan melihat Keberhasilannya
kau bilang menjadi obat penawar untuknya
Guruku...
kau memang patut disebut
pahlawan tanpa tanda jasa yang sebenarnya
{Sebuah persembahan sederhana, dengan kata yang sederhana untuk para guru}
Sebuah blog yang berisikan catatan-catatan sederhana, dari yang penting sampe gak penting, dari Copas sampe bikin sendiri,dari yang berisi sampe yang spam.
Sudah Baca kah
Kamis, 26 November 2009
Langganan:
Postingan (Atom)