Kain sasirangan khas Banjar ini sejak dahulu memiliki beberapa motif khusus. Motif sasirangan tradisional yang banyak dipergunakan dan sudah menjadi umum antara lain adalah :
Sebuah blog yang berisikan catatan-catatan sederhana, dari yang penting sampe gak penting, dari Copas sampe bikin sendiri,dari yang berisi sampe yang spam.
Sudah Baca kah
Sabtu, 24 Maret 2012
Selasa, 20 Maret 2012
Asal Usul Kain Sasirangan (Kain Khas Banjarmasin)
Pada mulanya dikenal adanya Kain Pamintan. Istilah pamintan ini adalah singkatan dari parmintaan (permintaan), maksudnya adalah selembar kain putih yang diberi warna tertentu dgn motif tertentu pula atas permintaan seseorang yg berobat kepada seorang pengrajin kain pamintan. Dengan use kain pamintan tsb maka diharapkan penyakitnya akan mjd sembuh.Kain pamintan tsb berfungsi sbg sarana pengobatan atas petunjuk seorang tabib sebelumnya. Berbagai macam penyakit dari seorang atau keluarganya yg sakit, spt sakit perut, sakit kepala, bisul, sawan, badan panas dingin, kapingitan, bahkan sampai kepada penyakit gangguan jiwa serta sakit yg disebabkan oleh gangguan makhluk halus atau gangguan roh jahat.Penyakit yg diderita tsb tdk kunjung sembuh, & bahkan telah mjd kronis.Pengobatan alternatif yg bersifat non medis ini disebut "batatamba" dengan use kain pamintan, yg dipakaikan scr berkala.Di antara terapinya atas petunjuk tabib adalah kain pamintan tsb diikatkan di kepala pada waktu senja untuk beberapa saat (ukuran waktu sapanginang = selama makan sirih) bagi yang menderita sakit kepala kronis.Kain pamintan diselimutkan pada seluruh badan pada waktu tidur malam hari, bagi yg berpenyakit selalu menderita demam. Kadang-kadang juga kain pamintan tsb dijadikan sarung.Anak2 yg sering sakit, spt kapidaraan, kapuhunan, dan selalu menangis, dibikinkan ayunan dari kain pamintan. Karenanya dikenal adanya ayunan laki untuk anak laki2 & ayunan bini u/ anak bini2.Kain pamintan tsb juga use sbg laung ikat kepala bagi penderita gangguan jiwa atau sakit coz gangguan makhluk halus. Juga dikenal adanya laung laki u/ laki2 & laung bini u/ perempuan.Dlm proses pengobatan, nasihat tabib, proses pembuatan kain pamintan serta pemakaiannya sbg terapi, dilaksakan agak tertutup, artinya tidak terbuka u/ umum.Begitulah adanya kain pamintan yg diperkirakan dikenal di Kalimantan Selatan sejak sekitar abad ke XVI
Langganan:
Postingan (Atom)